Negara kita Indonesia, memiliki banyak adat istiadat yang harus kita
pelajari, karena kita harus bangga bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang besar karena memiliki banyak suku adat dan budaya warisan nenek
moyang yang selama ini masih kita pelihara kelestariannya. Didalam mata
pelajaran sekolah mulai sd dan smp pasti akan diberikan pelajaran
sejarah yang mengharuskan kita mengenal budaya tanah air kita, karena
biar warisan budaya yang sudah dipelihara sejak dahulu kala tidak
hilang.
Pakaian Adat Aceh
Pakaian Adat Aceh
Kekayaan
budaya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam atau lebih dikenal dengan
julukan Serambi Mekah banyak dipengaruhi oleh budaya Islam. Dalam hal
Pakaian Adat, pengaruh budaya Islam juga sangat tampak. Seperti
penjelasan mengenai pakaian adat daerah Aceh berikut ini:
Pakaian Adat Tradisional Laki-laki Aceh (Linto Baro):
- Pria memakai Baje Meukasah atau baju jas leher tertutup. Ada sulaman keemasan menghiasi krah baju.
- Jas ini dilengkapi celana panjang yang disebut Cekak Musang.
- Kain sarung (Ija Lamgugap) dilipat di pinggang berkesan gagah. Kain sarung ini terbuat dari sutra yang disongket.
- Sebilah rencong atau Siwah berkepala emas/perak dan berhiaskan permata diselipkan di ikat pinggang.
- Bagian kepala ditutupi kopiah yang populer disebut Meukeutop.
- Tutup kepala ini dililit oleh Tangkulok atau Tompok dari emas. Tangkulok ini terbuat dari kain tenunan. Tompok ialah hiasan bintang persegi 8, bertingkat, dan terbuat dari logam mulia
Baju Adat Perempuan Aceh (Dara Baro):
- Wanita mengenakan baju kurung berlengan panjang hingga sepinggul. Krah bajunya sangat unik menyerupai krah baju khas china.
- Celana cekak musang dan sarung (Ija Pinggang) bercorak yang dilipat sampai lutut. Corak pada sarung ini bersulam emas.
- Perhiasan yang dipakai : kalung disebut Kula. Ada pula hiasan lain seperti : Gelang tangan, Gelang kaki, Anting, dan ikat pinggang (Pending) berwarna emas.
- Bagian rembut ditarik ke atas membentuk sanggul kecil dengan hiasan kecil bercorak bunga
Meski
pada dasarnya kedua pakaian itu memiliki corak sama, namun dari segi
ragam dan atribut ataupun simbol-simbol yang digunakan ada perbedaan
antara pakaian yang digunakan laki-laki dan perempuan.
Pakaian Adat Jawa Barat
PAKAIAN ADAT PRIA JAWA BARAT :
- Terdiri dari baju jas dengan kerah menutup leher yang biasa disebut dengan JAS TAKWA.
- Kain batik atau lebih dikenal dengan nama KAIN DODOT dengan motif bebas.
- Celana panjang yang sewarna dengan JAS TAKWA
- Penutup kepala / BENDO
- Kalung
- Sebilah keris yang terselip di belakang pinggang
- Alas kaki atau selop
- Rantai kuku macan atau jam rantai sebagai hiasan JAS TAKWA
PAKAIAN ADAT WANITA JAWA BARAT :
- Baju kebaya motif polos dengan hiasan sulam atau manik-manik
- Kain batik atau disebut juga KAIN KEBAT DILEPE.
- Ikat pinggang, biasa disebut BEUBEUR yang fungsinya untuk mengancangkan kain KEBAT DILEPE
- Selendang, biasa disebut KAREMBONG yang berfungsi sebagai pemanis.
- Beberapa hiasan kembang goyang yang menghiasi bagian atas kepala serta rangkaian bunga melati yang menghiasi sanggul rambut
- kalung
- Alas kaki / selop yang warnanya sama dengan warna kebaya
Pakaian Adat Jawa Timur
Pakaian Adat Jawa Timur – Secara sekilas pakaian adat Jawa Timur
mirip dengan pakaian adat Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan pengaruh
kebudayaan dan adat Jawa Tengah sangat banyak.
Namun tetap berbeda, pakaian adat Jawa Tengah mengambarkan perilaku
orang Jawa Tengah yang santun yang berbalut filosofi dalam kain batik.
Sedangkan pada Pakaian adat Jawa Timur mencerminkan ketegasan dan kesederhanaan kebudayaan Jawa Timur.
Selain itu yang membedakan pakain adat Jawa Timur dengan Jawa Tengah
adalah penutup kepala yang dipakai atau Odheng. Arloji rantai danf sebum
dhungket atau tongkat.
Pakaian adat Jawa Timur biasa disebut dengan Mantenan. Karena
biasanya dipakai pada saat acara perkawinan oleh masyarakat jawa Timur.
Selain busana Mantenan, pakaian khas Madura juga termasuk pakain adat Jawa Timur.
Pakaian khas Madura biasa disebut pesa’an. Pakaian ini terkesan
sederhana karena hanya berupa kaos bergaris merah putih dan celana
longgar. Untuk wanita biasa menggunakan kebaya.
Ciri khas dari kebaya adalah penggunaan kutang polos dengan warna
cerah yang mencolok. Sehingga keindahan tubuh si pemakai akan terlihat
jelas.
Hal ini merupakan nilai budaya Madura yang sangat menghargai keindahan tubuh. Bukan sebagai sarana pornografi.
Warna – warna yang mencolok dan kuat yang dipakai dalam busana Madura
mennjukan karakter orang Madura yang tidak pernah ragu – ragu, berani,
terbuka dan terus terang.
Sedangkan untuk para bangsawan menggunakan jas tutup polos dengan
kain panjang. Lengkap dengan odeng yang menunjukan derajat kebangsawanan
seseorang
Pakaian Adat Jawa Tengah
Pakaian tradisional kaum perempuan Suku Jawa pada umumnya, dan di Jawa
Tengah khususnya adalah memakai kebaya, kemben, dan kain tapih pinjung
dengan stagen. Kebaya memang biasa dikenakan oleh perempuan bangsawan
maupun rakyat biasa sebagi pakaian sehari-hari maupun pakaian upacara.
Salah satu contoh pakaian upacara yang biasa dipakai dikalangan keraton adalah baju kebaya menggunakan peniti renteng, dipadukan dengan kain sinjang atau jarik corak batik. Bagian kepala rambutnya digelung (sanggul), dan dilengkapi dengan perhiasan yang dipakai seperti subang (anting-anting), cincin, kalung, gelang, serta kipas.
Pakaian sehari-hari perempuan Jawa biasanya cukup memakai kemben yang dipadukan dengan stagen dan kain jarik. Kemben dipakai untuk menutupi dada, ketiak, dan punggung. Sedangkan stagen dililitkan pada bagian perut untuk mengikat tapihan pinjung agar kuat dan tidak mudah lepas.
Baju kebaya dipakai dengan kain sinjang jarik atau tapih. Bagian depan kain, di sebelah kiri dibuat wiron (lipatan) yang dililitkan dari kiri ke kanan. Untuk menutupi stagen digunakan selendang pelangi dari tenun ikat celup yang berwarna cerah. Kelengkapan pakaian yang dipakai biasanya berupa subang kecil dengan kalung dan liontin yang serasi, cincin, gelang, dan sepasang tusuk konde pada sanggul.
Sementara itu, pakaian bagi kaum laki-laki, khususnya kerabat keraton adalah memakai baju beskap kembang-kembang atau motif bunga lainnya. Pada kepala memakai destar (blankon), kain samping jarik, stagen untuk mengikat kain samping, keris dan alas kaki (cemila). Pakaian ini dinamakan Jawi Jangkep, yaitu pakaian laki-laki Jawa lengkap dengan keris.
Di kalangan rakyat biasa, khususnya laki-laki, pakaian yang dipakai adalah celana kolor warna hitam, pakaian lengan panjang, ikat pinggang besar, ikat kepala, dan sarung. Namun, jika ada pelaksanaan upacara, biasanya memakai kain jarik dan sabuk sindur, serta baju beskap atau sikepan, dan memakai destar atau blankon.
Pakaian Adat Betawi
Ada
banyak pakaian adat di Indonesia yang memiliki nilai sejarah dan nilai
pengetahuan yang penting. Salah satu dari banyak pakaian adat di
Indonesia yang memiliki makna sejarah, representasi sebuah komunitas
pada zamannya dan kemajuan sebuah peradaban adalah pakaian adat Betawi.
Betawi adalah suku yang berada di DKI Jakarta dan sekitarnya di daerah
provinsi Jawa Barat dan Banten.
Nama Betawi berasal dari kata Batavia yang diberikan orang Belanda pada masa penjajahan. Keberadaan masyarakat Betawi merupakan proses panjang dari pembauran masyarakat di DKI Jakarta sehingga lahir kebudayaan Betawi. DKI Jakarta adalah kota industri, dimana banyak saudagar-saudagar dari luar seperti Arab, Portugis, Cina, Arab yang berdagang di Jakarta. Masyarakat luar Jakarta juga banyak yang berdagang di Jakarta seperti Bali, Madura, Jawa, Sunda. Keberadaan mereka yang secara langsung bersentuhan menciptakan kebudayaan baru yaitu kebudayaan Betawi. Salah satu kebudayaan Betawi itu adalah mengenai pakaian adat Betawi.
Nama Betawi berasal dari kata Batavia yang diberikan orang Belanda pada masa penjajahan. Keberadaan masyarakat Betawi merupakan proses panjang dari pembauran masyarakat di DKI Jakarta sehingga lahir kebudayaan Betawi. DKI Jakarta adalah kota industri, dimana banyak saudagar-saudagar dari luar seperti Arab, Portugis, Cina, Arab yang berdagang di Jakarta. Masyarakat luar Jakarta juga banyak yang berdagang di Jakarta seperti Bali, Madura, Jawa, Sunda. Keberadaan mereka yang secara langsung bersentuhan menciptakan kebudayaan baru yaitu kebudayaan Betawi. Salah satu kebudayaan Betawi itu adalah mengenai pakaian adat Betawi.
Pakaian
adat Betawi banyak dipengaruhi oleh berbagai negara lain. Hal itu
dikarenakan Betawi adalah pencampuran budaya dari berbagai negara. Ada
beberapa macam pakaian Betawi yang ada saat ini diantaranya adalah
pakaian adat Betawi sehari-hari untuk laki laki adalah baju Koko atau
disebut Sadariah. Baju Koko Betawi berwarna polos, memakai celana batik
berwarna putih atau hitam, memakai selendang yang dipakai dipundak dan
peci hitam sebagai identitas Kebetawian. Pakaian adat untuk perempuan
yang dipakai sehari-hari yaitu baju kurung berlengan pendek, kain sarung
batik, kerudung.
Selain
itu, ada juga pakaian adat untuk pengantin laki-laki masyarakat Betawi
yang dipengaruhi oleh kebudayaan Arab, Melayu dan Cina yaitu Dandanan
care haji. Pakaian ini adalah jubah dan tutup kepala dan diadaptasi dari
pakaian haji. Jubah terbuat dari bahan beludru sedangkan tutup kepala
terbuat dari sorban yang disebut juga alpie. Untuk pakaian pengatin
perempuan di Betawi disebut rias besar dandanan care none pengantin
cine. Pakaian ini juga sedikitnya mirip dengan pakaian pengantin
perempuan di Cina. Pakaian pengantin yang dipakai oleh kalangan
bangsawan di Cina.
Bahan
pakaian pengantin perempuan rias besar dandanan care none pengantin
cine adalah baju yang dikenakan blus, bawahannya adalah rok berwarna
gelap. Pelengkap pakaian ini adalah bagian kepala dirias dengan tambahan
kembang goyang dengan motif hong dengan sanggul palsu dan cadar sebagai
penutup setengah wajah. Selain itu perhiasan juga menjadi asesoris
pakaian pengantin perempuan seperti manik-manik dan gelang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar